Jumat, 20 Februari 2009

Tentang LPM




















RIWAYAT PENDIRIAN LEMBAGA PENGEMBANGAN MASYARAKAT

Surabaya yang merupakan salah satu kota dengan tingkat kepadatan penduduk terbersar kedua di indonesia , menjadi salah satu contoh dari satu kota yang menjalankan kebijakan pembangunannya berdasarkan konsep kota raya .Pada salah satu sisi , pertumbuhan ekonomi dan peningkatan taraf kesejahteraan hidup hanya menjadi milik sebagian kecil masyarakat , dan pada sisi yang lain , sebagian besar dari warga kota ini pendapatan ekonominya masih rendah dan jauh dari kesejahteraan dan rasa keadilan .Kehidupan masyarakat dikomunitas- komunitas perkampungan lama dan daerah pinggiran kota , menjadi realitas ketimpangan ekonomi dan sosial yang siapapun dengan mudah bisa melihatnya. Ketersediaan lapangan kerja dan usaha menjadi masalah utama bagi warga kota yang berada di kawasan ini.

Pertumbuhan penduduk yang sedemikian tinggi diSurabaya , salah satu faktornya diakibatkan oleh besarnya tingkat migrasi penduduk (urbanisasi) dari daerah lain . Disamping menimbulkan dampak sosial yang multi kompleks , persolan lain yang cukup nampak adalah pengembangan pemukiman yang pertumbuhannya sedemikian besar. Daerah-daerah di pinggiran kota menjadi sasaran utama sebagai pilihan didirikannya kawasan pemukiman mewah oleh para pengembang property, karena area tengah kota sudah sedemikian sulitnya diperoleh tanah kosong. Dampak yang sangat terasa kemudian, banyak warga kota yang berada didaerah pinggirankota meleaps tanah-tanah mereka demi kepentingan pembangunan pemukiman ini. Mereka kehilangan tanah sebagai mata pencaharian sebelumnya, sementar kesiapan untuk alih profesi belum menjadi orientasi hidup sebelumnya. Pengangguran kemudian menjadi masalah utama karena tidak tersedianya lapangan kerja dan usaha baru untuk menyokong tingkat survivel hidup mereka.

Keadaan yang demikian bisa dilihat terutama diwilayah Surabaya Barat yang merupakan pilihan bagi kebijakan pengembangan pembangunan di Surabaya. Plan kota mandiri yang dikembangka di daerah ini merupakan wujud nyata dari kebijakan rencana umum tata ruang kota. Konsep kota modern yang dikembangkan memunculkan pesatnya pendirian pemukiman mewah lengkap dengan segala fasilitas penunjangnya , seperti : Lapangan golf, gedung perkantoran, sarana rekreasi kota, mall dan swalayan , sarana pendidikan yang mewah ,dll. Suatu lingkungan yang kontras dengan situasi masyrakat asli didaerah itu , baik dinilai dari keadaan ekonomi , sosial , maupun budaya.

Guna memberikan dukungan yang memadai terhadap besarnya tingkat pengangguran (akibat kehilangan sebagian besar tanah pertanian ) yang dihadapi oleh masyarakat sekitar kawasan pemukiman modern , pembinaan melalui pelatihan-pelatihan kewirausahaan , merupakan salah satu cara dalam mengembangkan proses penberdayaan ekonomi masyarakat melalui pendekatan pendidikan keterampilan. Lembaga pengembangan Masyarakat (LPM) , yang pendiriannya dirintis bersama- sama masyarakat dan pihak mangemen Citra Raya , pada than 2000 telah dirintis untuk membenuk lembaga yang bisa memenuhi tujuan diatas.

1. Th 2000-2003 menjalankan kerja sosial bersama masyarakat , ( Organisasi masyarakat lokal yang ada Remaja Masjid, LKMK , dan karang taruna)
2. Th 2004 baru mengimplementasikan program dan rencan atindaka lanjut.
3. Th 2005 baru dilakukan pendirian/ legalitas lembaga dengan Nomor Akta Notaris : 02 Tanggal 06 juli 2005

Teks photo : Fitra Jaya Pembina LPM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar